Sabtu, 30 Juni 2012

peran

di dalam setiap kesempatan pasti ada suatu persentase kegagalan, begitu juga sebaliknya. hal-hal yang sesungguhnya sepele di mata orang-orang berpotensi menjadi suatu pusat perhatian. menurut saya, di dalam hidup ini setiap individu memiliki peranya masing-masing. entah itu menjadi koleris, plagmatis, perfeksionis, maupun melankolis. adapun sub-sub kepribadian diantara golongan-golongan tersebut, dengan kata lain misalkan di dalam sebuah kumpulan orang-orang yang bersifat koleris pasti terdapat si antusias, si penengah, si perancang, dan lainya. hal ini akan terus menurus kebawah menjadi sebuah sub-sub kepribadian hingga ke jumlah yang paling kecil atau individu.
entah saya menempati golongan mana, sesungguhnya saya tidak terlalu perduli. tapi suatu hal yang pasti bahwa saya tidak akan encoba untuk mencuri peran orang lain, bukanya sombong atau malas tetapi saya hanya igin menjalani kehidupan sosial saya hanya menjadi sebagai diri saya sendiri. "peran" yang saya maksud bersifat fleksibel, progresif, dan menyeluruh. peran seseorang bisa berubah seiring dengan keadaan di sekitarnya, keadaan yang mebuat dia menjalani, menanggung, dan berusaha hidup dan bertahan diantara individu-individu dan kelompok lain.
realita sosial yang saya dapat ketika saya memasuki dunia "perkuliahan" menjadi tamparan keras yang nyata. sentimen negatif pada outgroup terlalu besar, sehingga rasa untuk "bersatu" itu kurang. memang, kenyataanya ketika kita dihadapkan dengan pilihan diantara berinteraksi dengan sesuatu yang tidak perlu atau menghindarinya, tentunya kita lebih condong untuk menghindarinya karena kita tidak mau memicu suatu hal yang berpotensi menjadi masalah. tapi alangkah baiknya jika kita melihat lebih luas jauh diatas semua perbedaan pasti akan ada sisi baik yang tersembunyi.
mungkin pandangan saya tentang hal ini masih terbilang sempit, mungkin karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya tentang sosial. oleh karena itu koreksi saya jika ada hal yang kurang tepat dan jika mungkin ada yang membaca artikel ini saya mempersilahkan anda untuk berargumen, terima kasih

Senin, 05 Maret 2012

Ilmu Budaya Dasar


Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.Sedangkan Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang tanpa kita sadari telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Dan tanpa kita sadari pula Ilmu Budaya Dasar selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan atau norma masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang baik.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.